Rabu, 22 Februari 2012

Dokter ??

Dokter adalah seseorang dengan keilmuan yang dimilikinya berusaha untuk menyembuhkanorang sakit. Memang tidak semua orang yang berusaha menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Seseorang dikatakan dokter ketika ia sudah menempuh pendidikan dokter dan mendapatkan gelar dokter.

Dewasa ini, Profesi dokter memang menjadi idaman banyak orang khususnya bagi pelajar. Bahkan, anak kelas 1 SD sekalipun banyak yang bercita-cita ingin menjadi dokter. Entah kenapa profesi ini menjadi sangat fenomenal di mata masyarakat. Mungkin ini pengaruh orang tua yang mencekoki anaknya dari kecil atau pengaruh media khususnya televisi. Salah satu contohnya adalah iklan susu bubuk dimana iklan tersebut menceritakan seorang anak yang ditanya gurunya, "kalau sudah besar mau jadi apa?" dan anak tersebut menjawab,"Chila ingin jadi dokter...". Profesi dokter menjadi pembicaraan hangat bagi orang banyak .

Tidak dapat dipungkiri peminat FK (Fakultas Kedokteran) khususnya PSPD (program Studi Pendidikan Dokter) akan semakin banyak setiap tahunnya. Hal ini terbukti dari banyaknya pendaftar yang berminat masuk ke Fakultas Kedokteran. Malah di salah satu PTN terkenal pendaftar bisa mencapai 4000 orang, padahal bangku yang disediakan hanya 150 saja. belum lagi biaya masuknya yang tidak sedikit bahkan terbilang tinggi. Walaupun demikian, profesi dokter tetap diminati. Mungkin masyarakat menilai bahwa menjadi dokter berarti sukses, kaya, terpandang, dan yang paling penting gampang dapat jodoh. Memang benar, tapi ada pengorbanan dan resiko besar di balik itu semua.

Menjadi dokter tidak semudah atau se-instan bikin mie goreng. Ada banyak rintangan yang harus dilewati. Mulai dari persaingan yang ketat untuk diterima di FK. Setelah diterima sekalipun masih harus memikirkan tentang biaya. Perkuliahan di FK sangat padat dan dituntut etika yang baik. Berbeda dengan fakultas lain yang tidak terlalu memikirkan etika tetapi bagi FK etika nomber satu. Setelah lulus perkuliahan dan mendapatkan gelar S.Ked (sarjana kedokteran) kemudian harus menjalani ko-as (ko-asisten/klinik senior) untuk mendapatkan gelar dokter. Walaupun sudah menjadi dokter bukan berarti selesai. Justru di sinilah bagian yang sulit.

Hal yang paling penting ketika menjadi dokter adalah diagnosis. Salah mendiagnosis akan berakibat salah memberi obat, salah memberi obat akan berakibat fatal terhadap pasien dan mungkin akan menyebabkan kematian. Bisa jadi dokter akan dituntut ke pengadilan jika pasien melapor atas tuduhan malpraktek. Oleh sebab itu, dokter dituntut untuk bekerja secara perfeksionis tanpa kekeliruan.

Profesi dokter merupakan pengabdian terhadap masyarakat. Bagaimana tidak, dokter harus mengorbankan waktunya dan tenaganya demi pasien. Ada yang bilang banyak pasien berarti banyak uang. Tapi dokter juga manusia biasa yang bisa lelah. Kita tau bahwa jadwal dokter sangat padat. Belum lagi jika dokter itu bekerja di rumah sakit yang pasiennya banyak dan sering jaga malam. Hampir-hampir dokterpun tidak ada waktu dengan keluarga dan mungkin tidak bisa menikmati hasil kerjanya. Ayah saya yang kebetulan juga seorang dokter, ketika kami sekeluarga sedang piknik, Ayah saya harus cepat-cepat kembali ke rumah sakit karena ada pasien yang membutuhkan pertolongan setelah mendapat panggilan telepon. Dokter tidak bisa menolak pasien yang datang berobat maupun panggilan mendadak seperti barusan karena itu sudah bagian dari sumpah dokter. Selain itu dokterpun merupakan profesi yang paling beresiko tertular penyakit karena setiap hari berhadapan dengan berbagai pasien dan penyakitnya masing-masing.

Menurut saya dokter merupakan profesi yang mulia. Apalagi jika semua itu dilakukan dengan niat tulus untuk menolong sesama tanpa pandang bulu bukan karena uang. Walaupun terkadang ada dokter yang praktik sana-sini buat cari uang. Tapi saya yakin itu hanya segelintir saja. Masih banyak dokter yang bekerja dengan ikhlas. Nah, buat yang ingin jadi dokter saya berpesan agar diniatkan untuk beribadah. Karena rizki sudah ada yang mengatur. Percayalah apapun yang kita perbuat pasti ada balasannya di dunia maupun akhirat.

terinspirasi dari buku The Doctor : dr Triharnoto, MBA, MSc, SpPD

Link kedokteran :